Fashion Girl

Vector design with Adobe Illustrator

Vector Design

Saving Your Vector Illustrations using Adobe Illustrator

Zahra Creative Design Studio

Assalamualaikum..

Minggu, 28 April 2013

PERILAKU PRODUSEN (PRODUCER BEHAVIOR)


PERILAKU PRODUSEN (PRODUCER BEHAVIOR)


Asumsi Mengenai Perilaku Produsen
1. Ekonomi  menganggap bahwa produsen berusaha untuk memaksimalkan keuntungan.
a. Keuntungan dari total pendapatan dikurangi total biaya.
1. Jumlah biaya mencakup biaya eksplisit dan implisit.
a. Biaya eksplisit adalah pengeluaran moneter langsung dibuat oleh produser.
    b. Biaya implisit adalah biaya kesempatan produsen yang tidak ada pengeluaran moneter secara langsung: biaya waktu, misalnya.
2. Dalam memutuskan berapa jumlah untuk memproduksi setiap produsen harus membandingkan biaya marginal dengan harga pasar yang baik.
a. Produksi harus dilakukan ke titik di mana biaya marginal, biaya produksi unit tambahan yang baik, sama dengan harga.
1. Jika harga lebih besar daripada biaya marginal, keuntungan produsen dapat ditingkatkan dengan memproduksi unit.
2. Jika biaya marginal lebih besar dari harga, keuntungan produsen akan berkurang dengan memproduksi unit.
3. Karena keuntungan yang meningkat saat harga lebih besar daripada biaya marginal (marginal cost), dan keuntungan yang menurun saat harga kurang dari biaya marginal, keuntungan harus maksimal ketika harga sama dengan biaya marginal.
b. Dengan memproduksi pada titik di mana harga dan biaya marjinal adalah sama, tidak hanya keuntungan bagi masing-masing produsen dimaksimalkan, tapi barang ini diproduksi dengan cara termurah mungkin.

            Marginal Cost adalah perubahan biaya total yang timbul ketika kuantitas menghasilkan perubahan sebesar satu unit. Artinya, itu adalah biaya produksi satu unit lebih baik Secara umum, marginal cost. Pada setiap tingkat produksi termasuk biaya-biaya tambahan yang dibutuhkan untuk memproduksi unit berikutnya. Sebagai contoh, jika memproduksi kendaraan tambahan mengharuskan pembangunan pabrik baru, biaya marginal dari kendaraan tambahan termasuk biaya pabrik baru. Dalam prakteknya, analisis ini dibedakan antara kasus pendek dan jangka panjang, sehingga dalam jangka terpanjang, semua biaya menjadi marjinal. Pada setiap tingkat periode produksi dan waktu sedang dipertimbangkan, biaya marginal mencakup semua biaya yang bervariasi dengan tingkat produksi, sedangkan biaya lainnya yang tidak berbeda dengan produksi dianggap tetap. sehingga produsen yang dihasilkan terbagi sangat jauh, sehingga ukuran biaya marginal akan berubah dengan volume, sebagai fungsi biaya non-linear dan non-proporsional meliputi:istilah variabel dependen terhadap volume, konstanta independen untuk volume dan banyak terjadi dengan masing-masing ukuran yang melambung tinggi dan  memperbaiki kenaikan biaya atau penurunan tergantung langkah-langkah peningkatan volume.Dalam prakteknya definisi di atas biaya marginal sebagai perubahan total biaya sebagai akibat dari peningkatan hasil dari satu unit yang tidak konsisten dengan definisi diferensial biaya marginal untuk semua fungsi non-linear.

sumber :

Perilaku Konsumen


Teori Perilaku Konsumen

Teori perilaku konsumen merupakan salah satu pembahasan penting dalam manajemen pemasaran. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (American Marketing Association), perilaku konsumen dapat diartikan sebagai interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungan, yang mana manusia melakukan pertukaran dalam berbagai aspek dalam kehidupan mereka.
Dalam bahasa aslinya disebut: “Consumer behavior is the dynamic intaraction of affect and cognition, behavior, and the environment by which human beings conduct the exchange aspects of their lives.”
Teori perilaku konsumen ini sangat penting dalam bisnis karena dalam mencapai tujuan pemasaran, sangatlah bergantung pada pengetahuan, pelayanan, dan pengaruh pada konsumen. Dengan mengetahui teori ini, kita bisa lebih mudah dalam menetapkan strategi pemasaran yang tepat untuk mencapai target pemasaran kita.

Mari kita jelaskan satu persatu dari pengertian tersebut.
Penjelasan tentang Teori Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah dinamis. Ini karena pemikiran, perasaan, daan tindakan dari setiap individu konsumen, kelompok sasaran konsumen, dan masyarakat secara keseluruhan, adalah selalu berubah. Perilaku konsumen melibatkan interaksi. Hal ini melibatkan interaksi antara pemikiran orang-orang, perasaan, tindakan, dan lingkungan.
Perilaku konsumen melibatkan pertukaran. Pertukaran ini terjadi pada sesama manusia. Misalnya, seseorang menyerahkan suatu nilai (value) kepada orang lain, dan menerima sesuatu sebaliknya.
Perilaku konsumen memang selalu dinamis, banyak faktor yang bisa mempengaruhinya termasuk faktor sifat dan perilaku manusia itu sendiri


Perilaku konsumen
Menurut J.F. Engel dalam Basu Swastha dan Hani Handoko definisi perilaku konsumen sebagai berikut :
Kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan dan persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. (Basu Swastha dan Hani Handoko, 2000 : 10)
Ada dua elemen penting dari arti perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik, yang semua ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa ekonomis. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor lingkungan ekstern dan lingkungan intern, kedua faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Faktor lingkungan ekstern
Faktor lingkungan ekstern meliputi :
1. Kebudayaan
Sebagaimana dikutip oleh Basu Swastha dan Hani Handoko dalam bukunya "Manajemen Pemasaran" Stanton mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut Kebudayaan adalah simbol dan fakta yang komplek, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur perilaku manusia dalam masyarakat yang ada (Basu Swastha dan Hani Handoko, 2000 : 59). Kebudayaan ini memainkan peranan penting dalam pembentukan sikap konsumen dan merupakan petunjuk penting mengenai nilai-nilai yang akan dianut oleh seorang konsumen.

2. Kelas sosial
Menurut kelas sosial masyarakat di kelompokkan ke dalam tiga golongan yaitu :
a. Golongan atas
    Golongan ini terdiri dari pengusaha-pengusaha kaya, pengusaha menengah.
b. Golongan menengah
Yang termasuk dalam golongan ini adalah karyawan instans pemerintah, pengusaha menengah.
c. Golongan rendah
Yang termasuk dalam kelas ini antara lain buruh-buruh pabrik, pegawai rendah, tukang becak    dan pedagang kecil.



3. Kelompok sosial dan kelompok referensi
     Pengertian kelompok tersebut yaitu :
     a. Kelompok sosial
Menurut Soerjono Soekanto didefinisikan sebagai berikut :
Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang menjadi tempat individu-individu berinteraksi satu sama lain karena adanya hubungan diantara mereka (Basu Swastha dan Hani Handoko, 2000 : 66) Kelompok ini meliputi keluarga, teman, tetangga.
      b. Kelompok Referensi
Kelompok referensi merupakan kelompok sosial yang menjadi ukuran seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk membentuk kepribadian dan perilakunya. Kelompok ini meliputi organisasi profesi, kelompok pengajian, kelompok kerja dan lainlain.

4. Keluarga
Keluarga merupakan individu yang membentuk keluarga baru, setiap anggota dalam keluarga dapat mempengaruhi suatu pengambilan keputusan.

b. Faktor lingkungan intern
Faktor lingkungan intern meliputi
1. Motivasi
Motivasi merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mendorong keinginan individu untuk    melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
2. Pengamatan
Pengamatan merupakan suatu proses dengan mana konsumen (manusia) menyadari dan  menginterpretasikan aspek lingkungannya.
3. Belajar
Belajar adalah perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil akibat adanya  pengalaman.
4. Kepribadian
Kepribadian merupakan organisasi dari faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari perilaku individu.
5. Sikap
Secara definitif sikap berarti suatu keadaan jiwa (mental) dan keadaan pikir (neural) yang  dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu obyek, yang diorganisir melalui
pengalaman serta mempengaruhi secara langsung dan atau secara dinamis pada pelaku.


Teori ini disarikan dari buku karangan J. Paul Peter & Jerry C. Olson yang berjudul “Consumer Behavior & Marketing Strategy.”

Senin, 22 April 2013

Teori penawaran dan permintaan


Teori penawaran dan permintaan adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisis ekonomi mikro terhadap perilaku serta interaksi para pembeli dan penjual. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.

Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran:
*Harga barang itu sendiri.
*Harga sumber produksi.
*Tingkat produksi.
*Ekspektasi/perkiraan.

Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan :
*Harga barang itu sendiri.
*Harga barang lain yang berkaitan.
*Tingkat pendapatan.
*Selera konsumen.
*Ekspektasi/perkiraan.


http://id.wikipedia.org/wiki/Penawaran_dan_permintaan