Berangkat dari rasa tertantang, dalam artian
seperti ada tantangan tersendiri bagi saya untuk ikut serta pada lomba yang
bertajuk “Seandainya Saya Jadi CEO Grup
Bakrie”. Selain itu ada gejolak tersendiri dalam diri saya pribadi yang
berkata demikian tapi tak bersuara :
“Kenapa tidak saya ikut serta pada lomba ini ?.” Lalu pertanyaan lain muncul satu-persatu, akibat dari rasa tertantang tersebut.
“Dengan mengikuti lomba ini, toh saya akan bisa mendapatkan ilmu yang mungkin saja bisa bermanfaat bagi saya saat mengerjakan Tesis kelak di kemudian hari.”
Mendapatkan ilmu ?. Ya, karena menulis untuk ikut serta lomba ini, saya secara langsung juga belajar bagaimana menganalisis suatu perusahaan dengan menggunakan Metode Analisis SWOT. Lalu, saya pun juga dapat mengerti sedikit banyak mengenai Grup Bakrie. Dimulai dari kapan Bakrie didirikan, siapa yang mendirikan, Grup Bakrie bergerak dalam bidang bisnis apa, dan langkah-langkah apa saja yang telah dilakukan Pimpinan Manajemen Grup Bakrie, dan keputusan-keputusan apa saja yang sudah atau akan direalisasikan kedepannya.
“Kenapa tidak saya ikut serta pada lomba ini ?.” Lalu pertanyaan lain muncul satu-persatu, akibat dari rasa tertantang tersebut.
“Dengan mengikuti lomba ini, toh saya akan bisa mendapatkan ilmu yang mungkin saja bisa bermanfaat bagi saya saat mengerjakan Tesis kelak di kemudian hari.”
Mendapatkan ilmu ?. Ya, karena menulis untuk ikut serta lomba ini, saya secara langsung juga belajar bagaimana menganalisis suatu perusahaan dengan menggunakan Metode Analisis SWOT. Lalu, saya pun juga dapat mengerti sedikit banyak mengenai Grup Bakrie. Dimulai dari kapan Bakrie didirikan, siapa yang mendirikan, Grup Bakrie bergerak dalam bidang bisnis apa, dan langkah-langkah apa saja yang telah dilakukan Pimpinan Manajemen Grup Bakrie, dan keputusan-keputusan apa saja yang sudah atau akan direalisasikan kedepannya.
Ibarat kata orang bijak “Apa yang kita
lakukan hari ini adalah buah dari apa yang kita tanam dulu”. Terjadi korelasi
dengan apa yang saya lakukan sekarang ini dengan mengikuti lomba blog “Seandainya Saya Jadi CEO Grup Bakrie”
yang diadakan oleh Pak Anindya Bakrie lewat website-nya (http://aninbakrie.com/lomba_blog/). Korelasi tersebut
antara lain : Saya mendapatkan pengetahuan bagaimana langkah-langkah dalam
menganalisa perusahaan dengan Analisis SWOT. Dan di masa depan kelak Insya
ALLAH (jika ALLAH swt mengijinkan) ilmu yang saya dapat sekarang ini bisa
berguna bagi saya khususnya, dan juga bisa saya terapkan pada perusahaan tempat
saya bekerja, ataupun bisa berguna bagi tatanan hidup bermasyrakat dalam segala
aspek. Perumpamaan kata orang bijak tersebut juga berlaku pada Grup Bakrie. Dan
terjadi korelasi antara kesuksesan yang diraih Grup Bakrie saat ini dengan apa
yang telah dilakukan individu-individu Grup Bakrie dalam memajukan dan
mengembangkan Grup Bakrie dulu hingga sekarang ini yang masih tetap eksis, dan
bisa kita dengar dan lihat hal yang nyata dari keeksisan Grup Bakrie. Salah
satu contohnya adalah produk handphone dengan jaringan CDMA yang diproduksi
oleh Grup Bakrie, dan lain sebagainya.
Berbicara tentang Tesis diatas yang sudah
terlanjur tertulis. Mohon izinkan saya untuk menceritakan latar belakang
pendidikan yang sedang saya geluti sekarang ini, tentunya dengan kerendahan
hati yang saya persembahkan kepada pembaca agar hal ini tidak disalah-artikan
sebagai menyombongkan diri. Latar belakang pendidikan saya sekarang ini masih
kuliah di Universitas Swasta di bilangan Jakarta dengan mengambil jurusan
Sistem Informasi Bisnis. Dan yang saya harapkan dalam membuat tulisan yang
mengandung materi Analisis SWOT bisa membantu saya dalam mencari judul Tesis di
semester 4 kelak, kebetulan saat ini saya masih semester 2. Jujur, itu saja
yang saya harapkan. Dan kalau boleh jujur, tulisan ini berangkat dari hal
tersebut yaitu agar paham dan mengerti bagaimana menganalisa sebuah perusahaan
dengan Analisis SWOT, tidak ada hal lain dari itu. Dan Alhamdulillah, tulisan
ini pun akhirnya bisa diselesaikan dengan baik karena saya telah memberikan
semaksimal yang saya miliki. Semoga berkenan, dan silahkan membaca tentang Ide
dan Pemikiran saya mengenai “Seandainya
Saya Jadi CEO Grup Bakrie” dengan menerapkan perhitungan dan berbagai macam
pendekatan Analisis SWOT. Semoga apa yang saya tuangkan di dalam tulisan ini
bisa bermanfaat bagi pembaca, dan dapat diterima oleh Pimpinan Manajemen Grup
Bakrie.
DEFINISI
SWOT
Dikutip dari potongan artikel dari buku yang
dikarang oleh Rangkuti (2001), dan
dikutip dari Wikipedia. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai macam
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan, Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan Strength dan Opportunity.
Tapi juga dapat meminimalkan Weakness
dan Threats. SWOT juga singkatan dari
Strength Opportunity Weakness Threats.
SWOT juga merupakan faktor-faktor strategis perusahaan yang perlu dianalisis
dalam kondisi yang ada pada saat ini.
Dalam melakukan analisis SWOT, melibatkan
penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis perusahaan untuk mengidentifikasi
faktor internal dan eksternal dari bisnis perusahaan tersebut. Dan kemudian
menerapkan identifikasi-identifikasi tersebut ke dalam gambar dan tabel matrik SWOT.
Cara
Melakukan Analisis SWOT
Langkah pertama, lakukan
identifikasi dari faktor Internal dan Eksternal. Dan kemudian setelah semua
faktor teridentifikasi maka dilakukan pembobotan serta ranking. Caranya sebagai
berikut
a. Tentukan bobot SWOT, bobot dihitung : 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (sangat penting). Jumlah bobot untuk Opportunity dan Threats adalah 1.00, demikian juga dengan bobot Strength dan Weakness yang juga 1.00.
b. Ranking ditentukan mulai dari angka 1 (dibawah rata-rata), 2 (rata-rata), 3 (diatas rata-rata), dan 4 (sangat baik). Nilai ranking Opportunity dan Threats selalu bertolak belakang, misalnya apabila faktor Threat-nya besar maka diberi nilai 4. Hal yang sama juga dilakukan untuk nilai Strength dan Weakness.
a. Tentukan bobot SWOT, bobot dihitung : 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (sangat penting). Jumlah bobot untuk Opportunity dan Threats adalah 1.00, demikian juga dengan bobot Strength dan Weakness yang juga 1.00.
b. Ranking ditentukan mulai dari angka 1 (dibawah rata-rata), 2 (rata-rata), 3 (diatas rata-rata), dan 4 (sangat baik). Nilai ranking Opportunity dan Threats selalu bertolak belakang, misalnya apabila faktor Threat-nya besar maka diberi nilai 4. Hal yang sama juga dilakukan untuk nilai Strength dan Weakness.
Di dalam analisis SWOT, hasil
nilai skor yang didapat akan menentukan apakah Opportunity (nilai positif) atau Threats (negatif), dan apakah faktor Strength mengungguli (+) Weakness
(-), dan kemudian akan didapat 4 kwadran rekomendasi. Adapun 4 kwadran itu
antara lain :
1. Stability, Strategi WO (Weakness Opportunity)
2. Growth, Strategi SO (Strength Opportunity)
3. Diversification, Strategi ST (Strength Threats)
4. Defence, Strategi WT (Weakness Threats)
Gambaran keempat kwadran tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Diagram Cartesius Analysis SWOT Grup Bakrie pada tulisan ini.
1. Stability, Strategi WO (Weakness Opportunity)
2. Growth, Strategi SO (Strength Opportunity)
3. Diversification, Strategi ST (Strength Threats)
4. Defence, Strategi WT (Weakness Threats)
Gambaran keempat kwadran tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Diagram Cartesius Analysis SWOT Grup Bakrie pada tulisan ini.
Lebih mendetail tentang SWOT dalam pembahasan
pada tulisan saya mengenai Grup Bakrie adalah sebagai berikut dibawah ini :
Melakukan
Identifikasi SWOT Faktor Internal (Internal
Factor Analysis Sumamry (IFAS))
STRENGTH
1. A Very Big Company :
Sampai saat ini Grup Bakrie memiliki kurang lebih 5 kategori usaha yang paling
vital di Indonesia, dan dibawahi oleh Perusahaan Induk bernama Bakrie & Brothers. 5 kategori usaha
Grup Bakrie terdiri dari Bakrie Telecom (Perusahaan
Bisnis Telekomunikasi), Bakrie Sumatera
Plantations (Perusahaan Agri Bisnis Kelapa Sawit dan Pohon Karet), Bakrieland (Perusahaan Bisnis
Properti), Bumi Resources (Perusahaan
Bisnis Tambang, Logam, Minyak Bumi & Gas, Batubara).
2.
Popularity of Grup Bakrie’s name :
Sampai saat ini di umur yang ke 70 tahun, nama Bakrie sangat populer dan
dikenal banyak orang dari berbagai macam kalangan. Baik masyarakat lokal dan
mancanegara, khususnya yang menjalin relasi bisnis dengan Grup Bakrie. Nama
Bakrie dikenal karena adanya jor-joran
(diusahakan terus-menerus) dalam mengangkat nama Bakrie, contohnya seperti
lewat banyak media seperti media televisi, media cetak, media online (website dan social media).
Dan juga lewat acara offline, seperti
memberikan beasiswa kepada pelajar Indonesia, membantu orang yang kesulitan
(fakir miskin, anak terlantar, orang jompo), dan lain sebagainya.
3. Solid Management :
SIM (Sistem Informasi Manajemen / Management
Information System) di Grup Bakrie sangat solid. Dimulai dari sumber daya
manusianya, baik karyawan hingga pimpinan manajemen (Leader Management) bersatu-padu untuk mempertahankan eksistensi
setiap sendi-sendi bisnis usaha Bakrie agar terus berjalan sesuai dengan SOP (Standard Of Procedure) perusahaan, dan
tentunya bisa eksis hingga waktu yang lama. Terbukti sampai saat ini semua
usaha Bakrie belum mendapati masalah.
4.
Earnings Gains (Profit Laba) :
Sampai saat ini dikutip berdasarkan dari website Grup Bakrie. Contohnya seperti
Bakrie Telecom, Bakrie Sumatera Plantations,
Bakrieland, Bumi Resources, dan utamanya Bakrie & Brothers. Financial
Statement (Laporan Keuangan) tercatat selau mengalami profit laba yang
cukup tinggi, alias tidak merugi.
WEAKNESS
1. Debt : Sampai saat ini
ganti rugi untuk sebagian besar Korban lumpur Sidoarjo atas harta benda mereka
yang hilang alias tidak dapat lagi digunakan belum dilunasi sepenuhnya (sumber
: antaranews.com). Hal ini tentunya
bisa mencoreng nama Bakrie sekaligus menjatuhkan citra Bakrie di mata
masyarakat lokal. Terlebih lagi berita ini diekspos di banyak media. Contohnya
seperti : media televisi, media cetak, media online (website, weblog,
dan social media). Solusinya
dibutuhkan kepedulian tinggi untuk mengatasi masalah tersebut diatas. Di lain
sisi, ada hutang besar lainnya. Salah satu contohnya seperti hutang Grup Bakrie
terhadap Credit Suisse (sumber : kontan.co.id), dan perusahaan media
dari Grup Bakrie lainnya yang juga terbelit hutang (sumber : detik.com). Hutang adalah hal yang
wajar, karena setiap perusahaan besar pastinya akan menangguk hutang yang besar
juga selain keuntungan yang besar pula. Tapi hal ini perlu diselesaikan dengan
segera agar citra Grup Bakrie tidak tercoreng.
2. Outsourcing :
Tenaga buruh / pekerja di beberapa Grup usaha bisnis Bakrie sebagian besar
melibatkan tenaga yang bersumber / diambil dari Outsourcing (Yayasan penyedia sumber daya manusia untuk
dipekerjakan). Hal ini mungkin tidak berdampak besar atas masalah atau hal yang
buruk menimpa Grup Bakrie. Namun, tenaga outsourcing
itu perlu ‘diambil’ (dimiliki) hak kepemilikan penuhnya. Dalam kata lainnya
menjadi karyawan tetap. Hal ini bertujuan agar menciptakan kecintaan tersendiri
karyawannya akan suasana kerja di Grup Bakrie, dan siap sedia memberikan
tanggung jawab seutuhnya dan hasil kerja yang maksimal dari setiap individunya.
3. Imaging (pencitraan) : Pencitraan memang sangat dibutuhkan
bagi setiap perusahaan agar dapat tumbuh dan berkembang dengan pesat. Namun,
itu ada kadarnya. Pencitraan yang berlebihan tapi pada kenyataannya yang
terjadi di lapangan tidak sejalan dengan pemberitaan hiperbola yang diberitakan
akan membuat empati masyarakat terhadap Grup Bakrie menjadi berkurang, dan
mungkin akan mencapai titik yang terendah.
4. Negative Reputation :
Reputasi negatif yang menimpa Grup Bakrie bisa menjadi hal yang mengerikan di
kemudian hari bila tidak diatasi secara maksimal dan berkelanjutan. Contoh
masalahnya seperti diatas : Hutang atas korban lumpur sidoarjo dan hutang
lainnya yang belum dilunasi, pencitraan yang berlebihan, dan masalah lainnya
akan berdampak buruk terhadap pandangan masyarakat kepada Grup Bakrie.
Melakukan
Identifikasi SWOT Faktor Eksternal Eksternal
Factor Analysis Summary (EFAS)
OPPORTUNITIES
1. Maximize What Bakrie Have :
Sesungguhnya Grup Bakrie bisa memaksimalkan semua unit bisnisnya. Salah satunya
lewat anak perusahaan Grup Bakrie yaitu Bumi
Resources, bisa saja membuat energi terbarukan. Contohnya seperti menjadi
produsen Panel Surya. Terlebih lagi perusahaan swasta yang memproduksi
alat-alat untuk energi terbarukan masih jarang untuk saat ini. Lalu, bisa saja lewat anak perusahaan Grup
Bakrie lainnya seperti Bakrie Telecom keluar
dari pakemnya dengan mengeluarkan produk handphone GSM, atau bahkan Tablet PC
GSM, dan gadget lainnya. Karena produk lokal untuk Tablet PC untuk saat ini
masih bisa dihitung dengan jari, ini peluang. Terlebih lagi jika Bakrie Telecom mampu mengeluarkan
produk dengan tren teknologi terkini tapi dengan harga dibawah pasar aslinya,
alias harga dibawah produk sejenis lainnya. Intinya memaksimalkan apa yang
sudah Grup Bakrie miliki untuk meraih pasar yang lain.
2. Give Help To Exploration What Indonesia Have
:
Sebatas pengetahuan saya yang didapat dari proses belajar mengajar di
lingkungan perkuliahan, dan mempadu-padankan berdasarkan kutipan berita yang
terhangat pada saat ini (sumber : republika.co.id) bahwa cadangan minyak
bumi dan migas yang dimiliki oleh Indonesia mencapai 277 juta barel untuk
minyak bumi dan migas sebesar 5.5 triliun kaki kubik. Keduanya tersebar di 50
titik yang belum dikembangkan sama sekali oleh Indonesia. Nah, disini lah letak
peluangnya. Kenapa Grup Bakrie melalui anak perusahaannya Bumi Resources tidak menjadi tokoh utama selain Pemerintah Indonesia
itu sendiri untuk melakukan eksplorasi minyak bumi dan migas di 50 titik
tersebut. Untuk urusan dana, memang membutuhkan dana yang tidak sedikit. Namun
hasil yang akan didapat bisa menguntungkan kedua belah pihak, Pemerintah
Indonesia dan Grup Bakrie. Dibandingkan dengan mempercayakan penanganan
eksplorasi ini ke tangan perusahaan negara asing, lebih baik memberikan
kepercayaan itu kepada perusahaan lokal yang memang sudah berkompeten pada
bidang tersebut, yaitu Grup Bakrie.
3. Provide ‘A Place’ For Indonesia Student : Menyediakan banyak
tempat sebagai wadah pendidikan untuk pelajar Indonesia, utamanya dalam hal
perkembangan teknologi terkini. Salah satu isu hangatnya adalah mengembangkan
Teknologi Nano, karena Teknologi Nano bisa bermanfaat pada semua bidang.
Terlebih lagi Grup Bakrie mempunyai Universitas tersendiri yaitu Universitas
Bakrie, yang bisa menciptakan peluang ini. Bisa jadi di masa depan kelak,
generasi pelajar yang sekarang ini akan menjadi salah satu manajer tertinggi di
Grup Bakrie yang secara langsung bisa menguntungkan Grup Bakrie itu sendiri.
Keuntungannya, bisa jadi di masa depan kelak teknologi yang jika diasumsikan
sekarang masih diteliti akan bisa direalisasikan di kemudian hari di masa depan
nanti yang akan berguna bagi Indonesia. Dengan ini, Grup Bakrie bisa jadi akan
menjadi pioneer dari sebuah produk
yang dikembangkan oleh para pelajarnya yang didanai oleh Grup Bakrie.
4. To be Pioneer :
Sejatinya dengan didukung seluruh unit usaha yang dimiliki oleh Grup Bakrie. Grup
Bakrie ini bisa saja menjadi pioneer
dari sebuah produksi. Namun memproduksi barang apa, ini lah yang harus
dipikirkan dengan baik dan matang. Garis besarnya, melihat apa yang sedang
dibutuhkan oleh banyak orang pada saat ini. Lalu, peluang pasar untuk Grup
Bakrie ini sesungguhnya terbuka lebar, salah satunya karena ada faktor relasi
bisnis. Jadi peluang pasar cukup terbuka lebar, baik pasar lokal ataupun
mancanegara.
THREATS
1. Political Party :
Dicalonkannya salah satu atau beberapa nama keluarga Bakrie ke dalam partai
politik bisa menimbulkan riak-riak kecil yang mengandung resiko dari yang kecil
sampai yang sangat besar. Seperti yang kita ketahui bersama, jegal-menjegal
adalah hal yang biasa dalam dunia politik. Probabilitas kemungkinan terjadinya
pencitraan buruk dari salah satu usaha bisnis Bakrie bisa saja akan
bermunculan, meskipun prosentasenya sedikit. Namun, hal itu akan berimbas pada
pandangan masyarakat terhadap Grup Bakrie, meskipun tidak seluruh unitnya. Political Party ini memang ibarat dua sisi
mata uang. Di lain sisi mengandung resiko, tapi di lain sisi jika masyarakat
puas akan kinerja salah satu atau beberapa keluarga Bakrie akan perubahan yang
terjadi di Indonesia, maka pandangan positif dari seluruh lapisan masyarakat
akan mengarah kepada Grup Bakrie.
2. ‘Political’ Business :
Tidak hanya Partai yang kaitannya dengan politik. Namun Bisnis juga ada
kaitannya denga Politik yang konon sekarang ini menguap bahwa politik itu tidak
sehat. Ya, politik dalam bisnis bisa jadi sebuah ancaman bagi Grup Bakrie. Bisa
jadi akan ada kompetitor yang tercipta atas dasar dislike (ketidak-sukaan) pada Grup Bakrie, dan ingin menjatuhkan
salah satu produk dari anak perusahaan Grup Bakrie. Terlepas di sisi lain,
kompetitor lainnya yang bersaing secara sehat sudah banyak. Ini ditambah dengan
kompetitor yang bersaing tidak secara sehat.
3. Debt and Negative Reputation :
Gabungan antara hutang dan reputasi negatif yang sudah diuraikan diatas bisa
jadi akan menjadi salah satu ancaman terbesar
4. Media : Bisa jadi ancaman
akan datang lewat berbagai macam media. Baik media televisi, media radio, media
cetak, media online (website / weblog atau social media online) yang memberitakan
kabar tak sedap mengenai Grup Bakrie. Meskipun ini ada korelasinya dengan Debt and Negative Reputation. Dalam
artian, selama 2 hal tersebut tidak diselesaikan, media akan terus melakukan
pemberitaan negatif terhadap Grup Bakrie, meskipun intensitasnya tidak selalu
tinggi.
Berikut
dibawah ini adalah Matrik Internal Factor
Analysis Sumamry (IFAS) yang dirangkum dari Faktor Strength dan Weakness diatas
:
STRENGTH
|
||||
No.
|
URAIAN
|
Bobot
|
Ranking
|
Nilai Skor
|
1.
|
A
Very Big Company : Sampai saat ini Grup Bakrie memiliki kurang lebih 5
kategori usaha yang paling vital di Indonesia.
|
0.20
|
4
|
0.80
|
2.
|
Popularity of Grup Bakrie’s name : Sampai saat ini
di umur yang ke 70 tahun, nama Bakrie sangat populer dan dikenal banyak orang
dari berbagai macam kalangan.
|
0.20
|
3
|
0.60
|
3.
|
Solid
Management : SIM (Sistem
Informasi Manajemen / Management
Information System) di Grup Bakrie sangat solid.
|
0.15
|
3
|
0.45
|
4.
|
Earnings Gains
(Profit Laba) :
Sampai saat ini Grup Bakrie, Financial
Statement (Laporan Keuangan) tercatat selau mengalami profit laba yang
cukup tinggi, alias tidak merugi.
|
0.15
|
3
|
0.45
|
Sub Total
0.75
|
2.30
|
|||
WEAKNESS
|
||||
1.
|
Debt : Sampai saat ini ganti rugi untuk sebagian besar
Korban lumpur Sidoarjo atas harta benda mereka yang hilang alias tidak dapat
lagi digunakan belum dilunasi sepenuhnya.
|
0.20
|
4
|
0.80
|
2.
|
Outsourcing : Tenaga buruh / pekerja di beberapa Grup usaha bisnis
Bakrie sebagian besar melibatkan tenaga yang bersumber / diambil dari Outsourcing.
|
0.05
|
2
|
0.10
|
3.
|
Imaging (pencitraan) :
Pencitraan yang berlebihan
|
0.10
|
2
|
0.20
|
4.
|
Negative
Reputation : Reputasi negatif
yang menimpa Grup Bakrie bisa menjadi hal yang mengerikan di kemudian hari
bila tidak diatasi secara maksimal dan berkelanjutan.
|
0.20
|
4
|
0.80
|
Sub Total
0.55
|
1.90
|
|||
Total
|
1.30
|
|
4.20
|
Tabel 1. Matrik Internal Factor Analysis Sumamry (IFAS)
Dari hasil analisis
pada Tabel 1. Matrik IFAS. Faktor Strength mempunyai total nilai skor 2.30 sementara itu Weakness mempunyai total nilai skor 1.90. Seperti halnya Matrik IFAS, maka matrik EFAS pun juga harus
dilakukan identifikasi yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2 Matrik EFAS dibawah ini :
Berikut
dibawah ini adalah Matrik Eksternal
Factor Analysis Summary (EFAS) yang dirangkum dari Faktor Opportunity dan Threats diatas :
OPPORTUNITY
|
||||
No.
|
URAIAN
|
Bobot
|
Ranking
|
Nilai Skor
|
1.
|
Maximize
What Bakrie Have : Sesungguhnya Grup
Bakrie bisa memaksimalkan semua unit bisnisnya.
|
0.10
|
3
|
0.30
|
2.
|
Give
Help To Exploration What Indonesia Have : Kenapa Grup
Bakrie melalui anak perusahaannya Bumi
Resources tidak menjadi tokoh utama selain Pemerintah Indonesia itu
sendiri untuk melakukan eksplorasi minyak bumi dan migas.
|
0.20
|
4
|
0.80
|
3.
|
Provide
‘A Place’ For Indonesia Student : Menyediakan banyak tempat sebagai
wadah pendidikan untuk pelajar Indonesia, utamanya dalam hal perkembangan
teknologi terkini.
|
0.20
|
4
|
0.80
|
4.
|
To be
Pioneer :
Sejatinya dengan didukung seluruh unit usaha yang dimiliki oleh Grup Bakrie. Grup
Bakrie ini bisa saja menjadi pioneer
dari sebuah produksi.
|
0.05
|
2
|
0.10
|
Sub Total
0.55
|
2.00
|
|||
THREATS
|
||||
1.
|
Political
Party : Dicalonkannya
salah satu atau beberapa nama keluarga Bakrie ke dalam partai politik bisa
menimbulkan riak-riak kecil yang mengandung resiko dari yang kecil sampai
yang sangat besar.
|
0.20
|
4
|
0.80
|
2.
|
‘Political’
Business :
Politik dalam bisnis bisa jadi sebuah ancaman bagi Grup Bakrie. Bisa jadi
akan ada kompetitor yang tercipta atas dasar dislike (ketidak-sukaan) pada Grup Bakrie.
|
0.05
|
2
|
0.10
|
3.
|
Debt
and Negative Reputation : Gabungan antara hutang dan reputasi negatif
yang sudah diuraikan diatas bisa jadi akan menjadi salah satu ancaman
terbesar
|
0.20
|
4
|
0.80
|
4.
|
Media
:
Bisa jadi ancaman akan datang lewat berbagai macam media.
|
0.15
|
3
|
0.45
|
Sub Total
0.60
|
2.15
|
|||
Total
|
1.15
|
|
4.15
|
Tabel 2. Matrik Eksternal
Factor Analysis Summary (EFAS)
Analisis yang didapat pada Tabel 2 Matrik EFAS menunjukkan bahwa
untuk faktor Opportunity nilai
skornya 2.00 dan faktor Threat 2.15. Selanjutnya nilai total skor dari masing-masing faktor dapat
dirinci sebagai berikut :
Strength : 2.30
Weakness : 1.90
Opportunity : 2.00
Threats : 2.15
Strength : 2.30
Weakness : 1.90
Opportunity : 2.00
Threats : 2.15
Maka diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness,
dengan selisih (+) 0.40 dan nilai Opportunity dibawah nilai Threats dengan selisih (-) 0.15. Dari hasil identifikasi
faktor-faktor tersebut maka dapat digambarkan dalam Diagram Cartesius SWOT yang dapat dilihat pada
Gambar 1 dibawah ini :
Gambar 1. Diagram Cartesius
Analysis SWOT Grup Bakrie
Dari nilai total masing-masing faktor selain
digambarkan ke dalam diagram Cartesius SWOT,
tetapi juga digambarkan dalam rumusan Matrik SWOT yang dapat dilihat pada Tabel
3 di bawah ini :
IFAS
EFAS
|
Strength (S)
|
Weakness (W)
|
Opportunity (O)
|
Strategi
(SO) :
=
2.30 + 2.00
=
4.30
|
Strategi
(WO) :
=
1.90 + 2.00
=
3.90
|
Threats (T)
|
Strategi
(ST)
=
2.30 + 2.15
=
4.45
|
Strategi
(WT) :
=
1.90 + 2.15
=
4.05
|
Tabel 3. Rumusan Kombinasi Strategi
Matrik SWOT
Dari analisa Matrik IFAS dan EFAS
pada tabel 1 dan 2, juga telah disusun Matrik SWOT untuk menganalisis
rumusan alternative Strategi SO, WO,
ST, dan WT yang hasil analisisnya dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah
ini :
|
Strength (S) :
1.
A Very Big Company
2.
Popularity Of Grup Bakrie’s
Name
3.
Solid Management
4.
Earnings Gains (Profit Laba)
|
Weakness (W) :
1.
Debt
2.
Outsourcing
3.
Imaging
4.
Negative Reputation
|
|||
Opportunity (O) :
1.
Maximize What Bakrie Have
2.
Give Help To Exploration
What Indonesia Have
3.
Provide A Place For
Indonesia Student
4.
To Be Pioneer
|
Strategi
(SO) :
Menggunakan Strength (kekuatan) untuk memanfaatkan dan memaksimalkan Opportunity (peluang). Perusahaan yang besar dengan popularitas
nama yang besar pula, juga manajemen yang solid disertai keuntungan laba yang
tinggi akan bisa memaksimalkan peluang yang ada. Seperti memaksimalkan apa
yang Grup Bakrie miliki, bekerjasama dengan Indonesia dalam hal eksplorasi
minyak bumi dan pendidikan. Disertai usaha untuk jadi Market Leader (Pemimpin Pasar)
|
Strategi
(WO) :
Melakukan perbaikan terhadap Weakness (kelemahan) yang dimiliki
untuk memanfaatkan Opportunity. Dalam
artian meminimalisasikan hutang, pencitraan yang berlebihan, reputasi negatif
dan juga memperbaiki sistem manajemen karyawan yang masih dalam ruang lingkup
outsourcing. Setelah melakukan
perbaikan pada poin diatas, maka Grup Bakrie akan dapat memanfaatkan peluang
yang ada.
|
|||
Threats (T) :
1.
Political Party
2.
Political Business
3.
Debt and Negative
Reputation
4.
Media
|
Strategi
(ST) :
Menggunakan Strength yang dimiliki oleh Grup Bakrie untuk menghindari atau
melawan Threats yang terdiri dari
ancaman lawan partai politik, bisnis, hutang dan reputasi negatif, juga
media.
|
Strategi
(WT) :
Melakukan perbaikan terhadap
kelemahan yang ada untuk menghindari ancaman yang ada. Ancaman dari lawan partai
politik, bisnis, hutang dan reputasi negatif, juga media.
|
Tabel 4.
Kombinasi Strategi Matrik SWOT
Alternatif
Perencanaan Strategi Kuantitatif Analisis Diagram SWOT
Dari diagram SWOT pada Gambar 1. Diagram Cartesius Analysis SWOT Grup Bakrie, dihasilkan bahwa Grup Bakrie ada pada Kuadran IV yaitu Diversifikasi (Diversification). Maka alternative strategi yang dapat dipakai oleh Grup Bakrie adalah sebagai berikut :
Dari diagram SWOT pada Gambar 1. Diagram Cartesius Analysis SWOT Grup Bakrie, dihasilkan bahwa Grup Bakrie ada pada Kuadran IV yaitu Diversifikasi (Diversification). Maka alternative strategi yang dapat dipakai oleh Grup Bakrie adalah sebagai berikut :
1. Melakukan Strategi
Diversifikasi Konsentrik. Dengan cara memaksimalkan setiap anak perusahaan Grup
Bakrie untuk menciptakan peluang agar bisa menjadi market leader. Dalam kata lainnya menjadikan anak perusahaan Grup
Bakrie sebuah produsen produk. Sampai saat ini, tercatat hanya Bakrie Telecom yang menjadi produsen
handphone jaringan CDMA. Terlebih lagi Grup Bakrie bisa memaksimalkan Strength untuk merealisasikan untuk
menjadi market leader. Contohnya
seperti : Sistem Manajemen yang solid bisa menjadi salah satu kunci sukses
bendera Grup Bakrie di kancah perbisnisan. Lalu keuntungan laba yang cukup tinggi
bisa menjadi modal dalam menciptakan produksi baru.
2. Melakukan
Diversifikasi Horizontal. Dengan cara menambah produk usaha bisnis lain yang
tidak berkaitan dengan pelanggan yang sudah ada. Hal ini sama dengan tujuan
dari Diversifikasi Konsentrik diatas.
Dan kemudian bila melihat dari rumusan Matrik SWOT pada Tabel 3. Rumusan Kombinasi Strategi Matrik SWOT. Maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis model kuantitatif perumusan strategi. Pembuatan analisis model kuantitatif tersebut didasari pada jumlah nilai skor masing-masing faktor. Baik itu Strategi SO, WO, ST, WT. Matriks perencanaan kombinasi strategi kuantitatif adalah sebagai berikut dibawah ini :
IFAS
EFAS
|
Strength (S)
|
Weakness (W)
|
Opportunity (O)
|
Strategi
(SO) :
Menggunakan Strength (Kekuatan) untuk memanfaatkan Opportunity (Peluang) = 4.30
|
Strategi
(WO) :
Meminimalkan Weakness (Kelemahan) untuk memanfaatkan Opportunity (Peluang) = 3.90
|
Threats (T)
|
Strategi
(ST)
Menggunakan Strength (Kekuatan) untuk mengatasi Threats (Ancaman) = 4.45
|
Strategi
(WT) :
Meminimalkan Weakness (Kelemahan) untuk menghindari Threats (Ancaman)= 4.05
|
Tabel 5. Matriks Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif
Matrik perencanaan kombinasi strategi
kuantitatif menunjukkan bahwa Grup Bakrie perlu memanfaatkan Strategi ST yang mempunyai nilai skor
tertinggi yaitu = 4.45, selanjutnya
diikuti Strategi SO = 4.30, WT = 4.05,
WO = 3.90. Adapun masing-masing Strategi yang harus dijalankan adalah
sebagai berikut :
1. ST : Menggunakan Strength dalam meredam Threats yang dapat mengancam Grup Bakrie.
2. SO : Menggunakan Strength dalam memanfaatkan Opportunity untuk memperluas jaringan bisnis Grup Bakrie
3. WT : Meminimalisasikan dan memperbaiki Weakness yang ada demi mengurangi resiko besar dari ancaman Threats yang bisa datang kapanpun.
4. WO : Memperbaiki Weakness untuk memaksimalkan Opportunity.
1. ST : Menggunakan Strength dalam meredam Threats yang dapat mengancam Grup Bakrie.
2. SO : Menggunakan Strength dalam memanfaatkan Opportunity untuk memperluas jaringan bisnis Grup Bakrie
3. WT : Meminimalisasikan dan memperbaiki Weakness yang ada demi mengurangi resiko besar dari ancaman Threats yang bisa datang kapanpun.
4. WO : Memperbaiki Weakness untuk memaksimalkan Opportunity.
KESIMPULAN
dan SARAN
Kesimpulan
Dari apa yang sudah dijelaskan diatas mengenai Analisis SWOT pada Grup Bakrie, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa Grup Bakrie harus melakukan langkah-langkah perubahan sebagai berikut :
1. Menerapkan Strategi Diversifikasi Konsentrik : yaitu memaksimalkan Strength untuk menciptakan sebuah jaringan bisnis baru.
Dari apa yang sudah dijelaskan diatas mengenai Analisis SWOT pada Grup Bakrie, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa Grup Bakrie harus melakukan langkah-langkah perubahan sebagai berikut :
1. Menerapkan Strategi Diversifikasi Konsentrik : yaitu memaksimalkan Strength untuk menciptakan sebuah jaringan bisnis baru.
2. Menerapkan Startegi Diversifikasi Horizontal : yaitu membuat jenis usaha baru yang tidak ada kaitannya dengan pelanggan yang ada. Hal ini untuk menambah pemasukkan profit laba pada Grup Bakrie, meski hal ini perlu dipertimbangkan secara matang agar bisnis baru tersebut dapat berjalan maksimal dan juga tentunya sesuai dengan harapan Pimpinan Manajemen Grup Bakrie.
3. Memperbaiki kelemahan yang ada pada faktor Weakness diatas untuk mengurangi resiko dari ancaman Threats, dan untuk memaksimalkna Opportunity yang juga sudah tercantum diatas. Contohnya seperti : Menjadi Pioneer atau market leader, memaksimalkan peran anak didik/mahasiswa Universitas Bakrie guna menciptakan teknologi terkini yang mampu menyumbang sumbangsih yang besar tak hanya untuk Grup Bakrie sendiri tetapi juga untuk Indonesia. Lalu berperan aktif dalam usaha mengeksplorasi sumber-sumber minyak yang ada dan belum ‘tersentuh’ di Indonesia.
4. Sesungguhnya Grup
Bakrie tidak harus merubah secara besar dari apapun yang telah ada, namun perlu
dibenahi faktor Weakness yang ada.
Seperti : Melunasi hutang, memperbaiki pencitraan yang berlebihan, memperbaiki
dan memulihkan nama Grup Bakrie dari reputasi negatif yang tercipta dari banyak
macam hal, salah satunya Media. Mensejahterakan karyawan dari jerat
Outsourcing, guna menumbuh-kembangkan kecintaan yang besar terhadap perusahaan
Bakrie, tempat dimana mereka bekerja.
5.Dan kemudian bersikap waspada terhadap ancaman Threats seperti Political Party (Partai Politik), dan Political Business (Bisnis Politik). Lalu juga memperbaiki citra Grup Bakrie dari Negative Reputation (reputasi negatif), dan juga melunasi hutang (Debt),
5.Dan kemudian bersikap waspada terhadap ancaman Threats seperti Political Party (Partai Politik), dan Political Business (Bisnis Politik). Lalu juga memperbaiki citra Grup Bakrie dari Negative Reputation (reputasi negatif), dan juga melunasi hutang (Debt),
Saran
Berdasarkan hasil analisis SWOT yang telah
dilakukan oleh saya terhadap Grup Bakrie yang dinilai dari aspek yang luas,
yang diambil dari rekam jejak Grup Bakrie di masa lalu dan di masa sekarang.
Dengan kerendahan hati, dikarenakan ilmu serta wawasan yang saya miliki masih
rendah, namun saya sangat mengharapkan bila analisis SWOT ini dapat membantu
perkembangan Grup Bakrie kedepannya agar bisa maju, sehat, dan tumbuh
berkembang.
Terima kasih kepada pembaca, dan khususnya
Pimpinan Manajemen Grup Bakrie atas waktu luang yang telah diberikan untuk
membaca tulisan ini yang masih belum sempurna. Salam…
Pemaparan terkait metode SWOT sangat detail. Sangat membantu orang awam seperti saya :)
BalasHapus